Senin, 06 Januari 2014

perjalanan

Perjalanan cerita ini belum menemukan titik akhir semua anak masih berkejaran dalam mimpi dan egonya masing- masing, sebagian mimpi telah digenggamnya, sebagian lagi masih meradang menangisi nasib yang memang berpihak pada mereka. Aku masih terdiam di tepian danau, sesekali angin menina- bobokan angan dan harapan yang tertanam jauh di dasar danau hulu sungai Citarum. Aku berjalan menyusuri jalan berbatu di tengah perkebunan teh ini.
           Vortex adalah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri dari hati yang terdalam, karena setiap jiwa anak-anak memainkan dan menarikan lagu ambivalen tentang sebuah impian. Anak-anak  berlari, jeprat-jepret memainkan kameranya mereka bergaya menertawakan ambivalensi dan belari ke tengah perkebunan teh seolah ingin diakui eksistensinya oleh alam pegunungan itu.
            If only I could fly...I would....ermm...." Kevin, kamu sering menyakiti perasaanku, tapi aku masih dan tidak mungkin bisa jauh dari hidupmu, kau terlalu sempurna untuk hatiku" Emilda menarik dala nafasnya, bayangan wajah lelaki yang sok playboy itu masih menggelayut dalam dinginnya udara perkebunan ini.
            Here I am,,, maafkan aku tidak seperti lelaki lain yang bisa mengajakmu bermain menembus keinginanmu, aku terlalu dibayangi masa depanku Net" Aku sayang banget kamu, tapi mungkinkah cinta kita bisa bertahan sampai penghujung  tahun 2013? Maafkan aku Andre....... I'll be back for you, someday If Our fate unite us...
            This way honey... is so sexiest..Dancing in the mud, make us happy... is it possible for us making relationship today God? sebuah pertanyaan konyol dari seorang anak yang dipanggil namanya Om G ( gede ndut Ganteng ) gadis sexy itu masih memainkan nada-nada hidupnya yang entah untuk siapa hati dan perasaannya ia tambatkan, seindah goyangan dangdut yang menghentak dan tertawa nyinyir...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar